TAPAK TILAS PEMIKIRAN HUMANIS DARI TOKOH NASIONAL R.M SOERJOPRANOTO

 TOKOH NASIONAL R.M SOERJOPRANOTO


sumber Historia.id : https://images.app.goo.gl/WuSuhm7Ak5JqJqJU9

Raden Mas Soerjapranoto merupakan tokoh nasional yang berpengaruh dalam setiap pergerakan zaman, karena ia menjadi roda dalam setiap peristiwa pergolakan demonstrasi buruh di Hindia Belanda. Peranan aktif Raden Mas Soerjapranoto dalam setiap pergerakan demonstrasi di Hindia Belanda adalah sebagai bentuk menghancurkan tatanan kolonialis dan imperialis dalam pemerintahan Hindia Belanda yang menggilas hak-hak kemanusiaan masyarakat Hindia Belanda saat itu. Aktivitas Raden Mas Soerjopranoto dalam pergolakan demonstrasi di Hindia Belanda berfokus terhadap perjuangan hak-hak kaum buruh di Hindia Belanda yang semakin hari terhimpit oleh kebijakan privilege pemerintah kolonial Belanda yang akhirnya bertindak secara sewenang-wenang hingga mengsengsarakan para buruh dan para pekerja bumiputera Hindia Belanda. Untuk itu, Raden Mas Soerjapronoto yang aktif dan radikal tersebut dalam aktivitas politik mengajak seluruh kaum buruh dan para pekerja bumiputera Hindia Belanda membentuk sarikat buruh sebagai front melawan kebijakan privilege dari pemerintahan kolonial Belanda yang melakukan pengeskploitasiaan hak-hak kaum buruh Hindia Belanda.

Dalam penulisan essai ini, pembaca akan diajak untuk menapak tilas mengenai bagaimana kehidupan Raden Mas Soerjapranoto sebagai seorang keluarga ningrat yang memangku status sebagai pangeran utama, yang diyakini sebagai  penerus utama dari pewaris tahta dalam Kerajaan Pakualam di Yogyakarta. Lalu, pembaca akan diajak menapak tilas mengenai kehidupan Raden Mas Soerjapranoto dalam pergerakan nasional bersama tokoh-tokoh nasional lainnya dalam organisasi nasional. Selain itu, pembaca juga akan diajak menapak tilas mengenai bagaimana pemikiran dari sosok figur Raden Mas Soerjapranoto yang memiliki jiwa sosial tinggi dan peduli terhadap hak-hak kaum buruh dan pekerja Hindia Belanda.


A.    Latar Belakang

Kekayaan sumber daya alam nusantara sangatlah berlimpah dan menyimpan kualitas ekonomi yang bernilai tinggi. Luasnya hamparan hutan, laut, dan tanah mampu menghasilkan segala bentuk dan jenis dari hasil komoditi yang berkualitas tinggi. Kekayaan sumber daya alam nusantara membuat negara-negara Eropa tergiur untuk mengeksploitasinya, salah satunya negara Belanda. Kehadiran Belanda di bumi nusantara adalah untuk memenuhi persoalan kepentingan bidang ekonomi negerinya dan menguasai seluruh wilayah territorial nusantara untuk dijadikan sebagai negara koloni atau negara vassal, yakni dengan sistem kolonialisme dan imperialisme sebagai cara dan siasat  mengeksploitasi seluruh kekayaan sumber daya alam nusantara yang berlimpah ruah dan bernilai mutu ekonomi yang tinggi.

Kebijakan Belanda di bumi nusantara atau Hindia Belanda yang terkait dengan pengeksploitasian sumber daya alam adalah melalui kebijakan yang dikeluarkan oleh Van Den Bosch mengenai sistem culturstelsel atau dikenal sistem tanam paksa. Dalam perspektif Furnival terhadap sistem culturstelsel ala Van Den Bosch ini adalah dianggap mampu memberikan kemajuan dalam pembangunan bagi Belanda, yakni sistem tanam paksa mampu mengembalikan kerugian fiskal kerajaan Belanda atas perang Jawa, dan pengembangan pembangunan perdagangan skala internasional, serta memperluas skala industri Hindia Belanda (Furnivall 2010). Bahkan, Robert Van Neil juga menjelaskan, sistem tanam paksa menguntungkan pemerintah Belanda dari hasil ekspor komoditi yang besar (Niel 2003).

Akibat pemberlakuan kebijakan sistem tanam paksa bagi seluruh masyarakat pribumi Hindia Belanda, terutama buruh pribumi di wilayah Pulau Jawa, mengalami kemiskinan yang besar karena tindakan pengeksploitasiaan dan pemerasan hak atas tanah dan kesejahteraan sosial oleh pemerintah Belanda melalui tanam paksa ini. Hal ini mengundang konflik dalam pemerintahan Belanda, karena pemerintah Belanda telah melanggar komitmen dalam mensukseskan kesejahteraan masyarakat Hindia Belanda dalam kebijakan tanam paksa. Maka, masuknya dan eksisnya paham ideologi liberalisme saat itu, Belanda membangun sistem politik etis untuk memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi bagi masyarakat Hindia Belanda. Tetapi, kebijakan politik etis selama bertahun-tahun tidak mengindahkan kesejahteraan bagi para buruh pribumi Hindia-Belanda melainkan menambah beban karena semakin banyaknya buruh pribumi Hindia Belanda yang dieskploitasi tenaganya untuk keperluan industri dan dijadikan budak pembantu bagi korporat swasta Belanda.

Hal ini mengundang rasa empati dari kaum bangsawan Kerajaan Pakualam di Yogyakarta, yakni Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat yang mengutuk keras kebijakan Hindia Belanda yang menindas masyarakat dan buruh pribumi Hindia Belanda. Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat rela melepaskan privilege status tahta kehormatannya sebagai Pangeran utama kerajaan Pakualam di Yogyakarta untuk turun dalam melakukan perjuangan bersama Sarikat Islam (putih) dan membangun front buruh dalam melawan kolonialisme, imperialisme dan kapitalisme Belanda.

 

B.     Rumusan Masalah

Dalam penulisan essai ini menjelaskan mengenai tapak tilas yang menggambarkan sosok biografi tokoh pahlawan nasional bernama Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat dalam pergerakan nasional tanah air. Penulis memberikan permasalahan terkait topik sebagai berikut:

1.      Bagaimana sejarah biografi dari R.M Soerjopranoto ?

2.      Bagaimana sejarah pergerakan R.M Soerjapranoto ?

3.      Bagaimana sosok figur pemikiran dari R.M Soerjopranoto ?

 

C.    Tujuan Masalah

Dalam penulisan essai ini mengenai tapak tilas yang menggambarkan sosok biografi tokoh pahlawan nasional bernama Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat. Adapun memiliki tujuan sebagai berikut :

1.      Untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca mengenai sejarah biografi dan jejak kehidupan dari sosok Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat

2.      Untuk mengajak para pembaca agar dapat belajar dari sosok Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat yang memiliki sikap daya juang yang tinggi

3.      Untuk menambah literature sejarah Indonesia yang sangat minim dalam mengulas sosok Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat  dalam sejarah


1.      Biografi R.M Soerjopranoto

Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat lahir pada 11 Januari 1871 di lingkungan istana Kerajaan Pakualam di Yogyakarta (Raditya, Sejarah Hidup Soerjopranoto: Gerak Juang Kakak Ki Hadjar Dewantara 2019). Dalam lingkungan istana Kerajaan Rakualam di Yogyakarta, keluarga ningrat Kerajaan Pakualam di Yogyakarta memang memiliki keterlibatan aktif dalam pergerakan nasional. Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat merupakan putera sulung dari pasangan K.P.H. Suryaningrat dan Djauharin Insijah Putri (Dewi 2010).

Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat merupakan pemangku kasta tertinggi dalam hierarkis kerajaan Pakualam di Yogyakarta, karena ia bergelar pangeran utama. Hal ini yang nantinya meneruskan dalam mewarisi tahta pertama dalam kursi kekuasaan raja bagi Kerajaan Pakualam di Yogyakarta. Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat juga merupakan kakak pertama dari tokoh bapak pendidikan nasional Indonesia, yakni Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau dikenal Ki Hajar Dewantara.

Pada saat kedudukan pemerintahan Belanda di Hindia Belanda, seluruh aktivitas pendidikan berada dibawah kendali pemerintahan Belanda dalam mengatur dan mengawasi jalannya institusi pendidikan di Hindia Belanda. Terbukanya institusi pendidikan di Hindia Belanda oleh Pemerintahan Belanda, tidak serta merta mengizinkan bagi seluruh kaum pribumi Hindia Belanda dapat mengenyam pendidikan, hanya dari golongan anak-anak Eropa, anak-anak keturunan Eropa, kaum bangsawan, dan kaumkprijaji saja yang boleh mengakses dan mengeyam dunia pendidikan dalam institusi pendidikan di Hindia Belanda  (Indah 2013).

Untuk itu, Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat yang merupakan keturunan kaum bangsawan dapat mengeyam pendidikan di ELS atau Europeesche Lagera School merupakan sekolah jenjang rendah, lalu Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat mengeyam Sekolah Kursus Pegawai Rendah, dan Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat  juga mengeyam di institusi pendidikan MULO atau Meer Uietegebreid Lager Ondeweijs yang setara dengan Sekolah Menengah lalu mengenyam pendidikan di HIS atau Hollandsch Indisce School Keputran (Dewi 2010). Bukan hanya itu saja, Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat turut mengeyam pendidikan ahli khusus dalam bidang pertanian di MLS atau Middlebare Landbow School di Bogor (Raditya 2018).

Berkat pengalaman pengetahuan yang didapatkan setelah mengeyam pendidikan di sekolah-sekolah Eropa di Hindia Belanda, timbul-lah pemikiran kritis dari Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat yang cikal bakal menjadi timbulnya kemauan dalam bergerak dan berjuang dalam menjunjung tonggaknya hak-hak kemanusiaan dan kesejahteraan sosial, ditambah dengan pada saat Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat bergabung dengan Sarikat Islam (Putih) yang membuatnya semakin dekat dengan masyarakat pribumi dalam berjuang melawan ketertindasan atas kesewang-wenangan Pemerintahan Belanda di Hindia Belanda.

2.      Sejarah Pergerakan R.M Soerjapranoto

Perjalanan karier pertama sebagai seorang individu yang aktif dalam bidang membela hak kemanusiaan, bermula pada saat Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat mendirikan organisasi yang bergerak pada bidang koperasi simpan pinjam (Raditya, Sejarah Hidup Soerjopranoto: Gerak Juang Kakak Ki Hadjar Dewantara 2019). Koperasi Mardi Kaskaja merupakan koperasi yang dibangun bersama adiknya, Soewardi Suryaningrat untuk membantuk masyarakat kecil pribumi yang kesulitan dalam hal keuangan dan membantu masyarakat kecil pribumi dalam memberikan pinjaman sebagai bentuk membantu pelunasan hutan terhadap lintah darat atau renternir Belanda (Dewi 2010). Melalui pendirian koperasi Mardi Kaskaja, Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat memiliki kekuatan dalam melawan segala bentuk tindakan pemerasan yang dilakukan renternir Belanda kepada masyarakat kecil pribumi. Tetapi, lambat laun ia diapaksa untuk dimutasikan ke daerah lain karena dianggap meresahkan keamanan lingkungan bermasyarakat.

Perjalanan karier kedua berlanjut sebagai anggota dalam organisasi intelektualitas yang terkenal di tanah Jawa, yakni Boedi Oetomo. Pada saat bergabung dengan organisasi Boedi Oetomo, Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningat tengah menuntut ilmu ahli pertanian di Bogor. Dalam organisasi Boedi Oetomo pergerakan dari figur Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat kurang terlihat, dikarenakan usulannya tidak ditanggapi, sehingga ia memilih jalur independen dengan membangun wadah asuransi jiwa bagi para tenaga pengajar pribumi (Raditya 2018).

Setelah mendapatkan gelar kelulusan sebagai ahli khusus pertanian, Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat berlanjut perjalanan karier organisasinya bersama Sarikat Islam yang dipimpin oleh H.O.S Tjokroaminoto. Bergabungnya Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat dalam organisasi Sarikat Islam merupakan hal yang tepat bagi Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat untuk menghancurkan kekuasaan Belanda yang sewenang-wenang dan wadah untuk bergerak dalam membantu masyarakat pribumi yang kurang mendapatkan kesejahteraan sosial. Bersama Sarikat Islam yang dipimpin oleh H.O.S Tjokroaminoto, Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat menjadi roda penggerak dalam setiap pergerakan demonstrasi buruh setelah pendirian Personeel Fabrieks Bonds atau dikenal Sarikat Buruh (Setiawan 2020). Pergerakan demonstrasi buruh yang dipimpin Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat terus menuntut pihak perusahaan Belanda  untuk memberikan kesejahteraan sosial dan pemenuhan upah yang sesuai kepada buruh pekerja dan petani lading kebun. Kasus gerakan demonstrasi buruh ini pernah terjadi pada saat buruh pabrik gula di Jawa mengalami penurunan upah (Setiawan 2020).

Bergeliat aktif dalam pergerakan bersama Sarikat Islam, tidak menutup kemungkinan Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat tidak memiliki konflik dengan pihak anggota lainnya. Hubungan baik antara Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat dengan sejumlah teman karib sejawat dalam pergerakan, yakni Semaun dan H.O.S Tjokroaminta yang dirundung polemik. Keberpihakan Semaun terhadap paham ideologi komunis menjadinya Semaun untuk melepaskan diri dari Sarikat Islam dengan membangun Sarikat Islam Merah. Bermula dari permasalahan domestik Sarikat Islam menjadikan Sarikat Islam terbelah menjadi dua golongan, yakni Sarikat Islam Putih dan Sarikat Islam Merah. Lalu, dihiraukannya Soekiman Wirjosandjojo dalam membongkar polemik praktik korupsi dalam tubuh internal Sarikat Islam Putih yang menjadikan  Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat kurang empati kepada Sarikat Islam Putih dan memutuskan untuk keluar dari Sarikat Islam Putih setelah pemecatan Soekiman Wirjosandjojo (Dewantara 1983).

Setelah Indonesia mendapatkan kemerdekaan dan kedaulatan sah, Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat memutuskan untuk mengundurkan diri dari pergerakan politik dan memilih untuk bekerjasama dengan adiknya, Soewardi Suryaningrat dalam membangun emansipasi pendidikan di tanah air. Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat sibuk memberikan pengajaran emansipasi pendidikan kepada masyarakat Indonesia dan menulis sejumlah literatur mengenai pendidikan (Raditya 2018). Pada 15 Oktober 1959, Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat mengehembuskan nafas terakhirnya di Bandung saat menginjak usia 88 tahun dan dimakamkan di daerah kota asalnya, yakni Kota Gede, Yogyakarta (Setiawan 2020).

Figur Pemikiran R.M Soerjopranoto

Figur Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat yang merupakan sosok kaum bangsawan berbeda dengan kaum bangsawan lainnya, karena pada umumnya sosok kaum bangsawan maupun prijaji selalu menjaga privilege status kehormatan dengan membangun tali kekeluargaan dan mengikat jalinan kerjasama dengan pihak Pemerintahan Belanda. Tetapi melihat Figur Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat dapat menggabarkan dengan pandangan  yang berbeda. Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat memiliki figur pemikiran yang kritis atas hak-hak asasi kemanusiaan dan kesejahteraan sosial yang merata.

Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat memiliki figur pemikiran humanis yang menganggap bahwa perlunya mengutamakan hak-hak asasi kemanusiaan yang merupakan hak kehidupan yang paling utama  Dalam melihat sosok figur pemikiran Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat, bahwa Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat memiliki pandangan pentingnya kesadaran untuk melawan terhadap hak yang tidak dipenuhi dan pentingnya kesadaran untuk menjadi manusia yang terdidik (Pamungkas 2010). Melalui pemikiran sosok figur Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat masyarakat Indonesia dapat belajar, bahwa turut berpatisipasi dalam membangun perjuangan dalam melawan ketidakadilan merupakan hal semestinya dilakukan untuk mencapai kesejahteraan bersama dan kemahsyuran nilai keadilan.

Kesimpulan

Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat merupakan sosok tokoh penggerak sejarah Indonesia dari zaman ke zaman. Beliau hadir sebagai tokoh pahlawan Indonesia yang memberikan pengaruh dalam pemikirannya yang begitu kritis dan mengangkat derajat kaum pribumi dalam menyetarakan nilai kemanusiaan dan keadilan bagi  harkat dan martabat Bangsa Indonesia ditengah kolonialisme rasial. Sosok kehidupan Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat mengajarkan kepada kita sebagai bagian dari Bangsa Indonesia untuk menjaga nama baik Bangsa Indonesia dengan menghapuskan segala bentuk tindakan ketidakadilan. Meskipun, minimnya literature dan catatan mengenai biografi dan keterlibatan Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat dalam pergerakan nasional tidak mengurangi rasa penulis untuk memberikan yang terbaik mengenai segelintir catatan kehidupan tapak tilas dari Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat dalam penulisan essai ini.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Dewantara, Bambang Sukawati. Raja mogok R.M. Soerjopranoto : sebuah buku kenangan. Jakarta: Hasta Mitra, 1983.

Dewi, Irma Ayu Kartika. Partisipasi Politik Para Tokoh Pakualaman Pada Masa Pergerakan Nasional. Skripsi, Surakarta: UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret, 2010.

Furnivall, John Sydenham. Netherlands India: A study of plural economy. Cambridge University Press, 2010.

Indah, Widi, Maskun Maskun, and M. Syaiful. "KEBIJAKAN PEMERINTAH HINDIA BELANDA MENGENAI PENDIDIKAN BAGI KAUM BANGSAWAN DI INDONESIA TAHUN 1900-1920." PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah) (Jurnal FKIP Unila) Vol. 1, no. 2 (2013).

Niel, Robert van. Sistem Tanam Paksa di Jawa. Jakarta: Penerbit LP3ES, 2003.

Pamungkas, Dominikus Bondan. Buruh Bergerak: Semaun dan Suryopranoto Dalam Perjuangan Gerakan Buruh 1900-1926. Skripsi, Yogyakarta: Repository Universitas Sanata Dharma , 2010.

Raditya, Iswara N. Sejarah Hidup Soerjopranoto: Gerak Juang Kakak Ki Hadjar Dewantara. Januari 11, 2019. https://tirto.id/sejarah-hidup-soerjopranoto-gerak-juang-kakak-ki-hadjar-dewantara-dd63 (accessed September 02, 2020).

—. Soerjopranoto: Raja Mogok, Bangsawan yang Membela Rakyat Jelata. Januari 11, 2018. https://tirto.id/soerjopranoto-raja-mogok-bangsawan-yang-membela-rakyat-jelata-cC5x (accessed September 02, 2020).

Setiawan, Andri. Soerjopranoto Si Raja Mogok. Maret 04 , 2020. https://historia.id/politik/articles/soerjopranoto-si-raja-mogok-D845e (accessed September 03, 2020).

 

 

Komentar

Postingan Populer