TAPAK TILAS PEMIKIRAN HUMANIS DARI TOKOH NASIONAL R.M SOERJOPRANOTO
TOKOH NASIONAL R.M SOERJOPRANOTO
Raden
Mas Soerjapranoto merupakan tokoh nasional yang berpengaruh dalam setiap
pergerakan zaman, karena ia menjadi roda dalam setiap peristiwa pergolakan
demonstrasi buruh di Hindia Belanda. Peranan aktif Raden Mas Soerjapranoto
dalam setiap pergerakan demonstrasi di Hindia Belanda adalah sebagai bentuk
menghancurkan tatanan kolonialis dan imperialis dalam pemerintahan Hindia
Belanda yang menggilas hak-hak kemanusiaan masyarakat Hindia Belanda saat itu.
Aktivitas Raden Mas Soerjopranoto dalam pergolakan demonstrasi di Hindia
Belanda berfokus terhadap perjuangan hak-hak kaum buruh di Hindia Belanda yang
semakin hari terhimpit oleh kebijakan privilege pemerintah kolonial Belanda
yang akhirnya bertindak secara sewenang-wenang hingga mengsengsarakan para
buruh dan para pekerja bumiputera Hindia Belanda. Untuk itu, Raden Mas
Soerjapronoto yang aktif dan radikal tersebut dalam aktivitas politik mengajak
seluruh kaum buruh dan para pekerja bumiputera Hindia Belanda membentuk sarikat
buruh sebagai front melawan kebijakan privilege dari pemerintahan kolonial
Belanda yang melakukan pengeskploitasiaan hak-hak kaum buruh Hindia Belanda.
Dalam penulisan essai ini, pembaca akan diajak untuk menapak tilas mengenai bagaimana kehidupan Raden Mas Soerjapranoto sebagai seorang keluarga ningrat yang memangku status sebagai pangeran utama, yang diyakini sebagai penerus utama dari pewaris tahta dalam Kerajaan Pakualam di Yogyakarta. Lalu, pembaca akan diajak menapak tilas mengenai kehidupan Raden Mas Soerjapranoto dalam pergerakan nasional bersama tokoh-tokoh nasional lainnya dalam organisasi nasional. Selain itu, pembaca juga akan diajak menapak tilas mengenai bagaimana pemikiran dari sosok figur Raden Mas Soerjapranoto yang memiliki jiwa sosial tinggi dan peduli terhadap hak-hak kaum buruh dan pekerja Hindia Belanda.
A.
Latar Belakang
Kekayaan sumber daya alam nusantara sangatlah
berlimpah dan menyimpan kualitas ekonomi yang bernilai tinggi. Luasnya hamparan
hutan, laut, dan tanah mampu menghasilkan segala bentuk dan jenis dari hasil komoditi
yang berkualitas tinggi. Kekayaan sumber daya alam nusantara membuat
negara-negara Eropa tergiur untuk mengeksploitasinya, salah satunya negara
Belanda. Kehadiran Belanda di bumi nusantara adalah untuk memenuhi persoalan
kepentingan bidang ekonomi negerinya dan menguasai seluruh wilayah territorial nusantara
untuk dijadikan sebagai negara koloni atau negara vassal, yakni dengan sistem
kolonialisme dan imperialisme sebagai cara dan siasat mengeksploitasi seluruh kekayaan sumber daya
alam nusantara yang berlimpah ruah dan bernilai mutu ekonomi yang tinggi.
Kebijakan Belanda di bumi nusantara atau Hindia
Belanda yang terkait dengan pengeksploitasian sumber daya alam adalah melalui kebijakan
yang dikeluarkan oleh Van Den Bosch mengenai sistem culturstelsel atau
dikenal sistem tanam paksa. Dalam perspektif Furnival terhadap sistem culturstelsel
ala Van Den Bosch ini adalah dianggap mampu memberikan kemajuan dalam
pembangunan bagi Belanda, yakni sistem tanam paksa mampu mengembalikan kerugian
fiskal kerajaan Belanda atas perang Jawa, dan pengembangan pembangunan
perdagangan skala internasional, serta memperluas skala industri Hindia Belanda
Akibat pemberlakuan kebijakan sistem tanam paksa bagi
seluruh masyarakat pribumi Hindia Belanda, terutama buruh pribumi di wilayah
Pulau Jawa, mengalami kemiskinan yang besar karena tindakan pengeksploitasiaan
dan pemerasan hak atas tanah dan kesejahteraan sosial oleh pemerintah Belanda
melalui tanam paksa ini. Hal ini mengundang konflik dalam pemerintahan Belanda,
karena pemerintah Belanda telah melanggar komitmen dalam mensukseskan
kesejahteraan masyarakat Hindia Belanda dalam kebijakan tanam paksa. Maka, masuknya
dan eksisnya paham ideologi liberalisme saat itu, Belanda membangun sistem
politik etis untuk memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi bagi masyarakat
Hindia Belanda. Tetapi, kebijakan politik etis selama bertahun-tahun tidak
mengindahkan kesejahteraan bagi para buruh pribumi Hindia-Belanda melainkan
menambah beban karena semakin banyaknya buruh pribumi Hindia Belanda yang
dieskploitasi tenaganya untuk keperluan industri dan dijadikan budak pembantu
bagi korporat swasta Belanda.
Hal ini mengundang rasa empati dari kaum bangsawan
Kerajaan Pakualam di Yogyakarta, yakni Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat
yang mengutuk keras kebijakan Hindia Belanda yang menindas masyarakat dan buruh
pribumi Hindia Belanda. Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat rela melepaskan
privilege status tahta kehormatannya sebagai Pangeran utama kerajaan
Pakualam di Yogyakarta untuk turun dalam melakukan perjuangan bersama Sarikat
Islam (putih) dan membangun front buruh dalam melawan kolonialisme,
imperialisme dan kapitalisme Belanda.
B. Rumusan
Masalah
Dalam penulisan essai ini menjelaskan mengenai tapak
tilas yang menggambarkan sosok biografi tokoh pahlawan nasional bernama Raden
Mas Soerjapranoto Soerjaningrat dalam pergerakan nasional tanah air. Penulis
memberikan permasalahan terkait topik sebagai berikut:
1. Bagaimana
sejarah biografi dari R.M Soerjopranoto ?
2. Bagaimana
sejarah pergerakan R.M Soerjapranoto ?
3. Bagaimana
sosok figur pemikiran dari R.M Soerjopranoto ?
C. Tujuan
Masalah
Dalam
penulisan essai ini mengenai tapak tilas yang menggambarkan sosok biografi
tokoh pahlawan nasional bernama Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat. Adapun
memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Untuk
menambah pengetahuan bagi para pembaca mengenai sejarah biografi dan jejak
kehidupan dari sosok Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat
2. Untuk
mengajak para pembaca agar dapat belajar dari sosok Raden Mas Soerjapranoto
Soerjaningrat yang memiliki sikap daya juang yang tinggi
3. Untuk
menambah literature sejarah Indonesia yang sangat minim dalam mengulas sosok Raden
Mas Soerjapranoto Soerjaningrat dalam
sejarah
1.
Biografi R.M Soerjopranoto
Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat lahir pada 11
Januari 1871 di lingkungan istana Kerajaan Pakualam di Yogyakarta
Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat merupakan pemangku
kasta tertinggi dalam hierarkis kerajaan Pakualam di Yogyakarta, karena ia
bergelar pangeran utama. Hal ini yang nantinya meneruskan dalam mewarisi tahta
pertama dalam kursi kekuasaan raja bagi Kerajaan Pakualam di Yogyakarta. Raden
Mas Soerjapranoto Soerjaningrat juga merupakan kakak pertama dari tokoh bapak
pendidikan nasional Indonesia, yakni Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau
dikenal Ki Hajar Dewantara.
Pada saat kedudukan pemerintahan Belanda di Hindia
Belanda, seluruh aktivitas pendidikan berada dibawah kendali pemerintahan
Belanda dalam mengatur dan mengawasi jalannya institusi pendidikan di Hindia
Belanda. Terbukanya institusi pendidikan di Hindia Belanda oleh Pemerintahan
Belanda, tidak serta merta mengizinkan bagi seluruh kaum pribumi Hindia Belanda
dapat mengenyam pendidikan, hanya dari golongan anak-anak Eropa, anak-anak
keturunan Eropa, kaum bangsawan, dan kaumkprijaji saja yang boleh mengakses dan
mengeyam dunia pendidikan dalam institusi pendidikan di Hindia Belanda
Untuk itu, Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat yang
merupakan keturunan kaum bangsawan dapat mengeyam pendidikan di ELS atau Europeesche
Lagera School merupakan sekolah jenjang rendah, lalu Raden Mas
Soerjapranoto Soerjaningrat mengeyam Sekolah Kursus Pegawai Rendah, dan Raden
Mas Soerjapranoto Soerjaningrat juga mengeyam
di institusi pendidikan MULO atau Meer Uietegebreid Lager Ondeweijs yang
setara dengan Sekolah Menengah lalu mengenyam pendidikan di HIS atau Hollandsch
Indisce School Keputran
Berkat pengalaman pengetahuan yang didapatkan setelah
mengeyam pendidikan di sekolah-sekolah Eropa di Hindia Belanda, timbul-lah pemikiran
kritis dari Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat yang cikal bakal menjadi
timbulnya kemauan dalam bergerak dan berjuang dalam menjunjung tonggaknya
hak-hak kemanusiaan dan kesejahteraan sosial, ditambah dengan pada saat Raden
Mas Soerjapranoto Soerjaningrat bergabung dengan Sarikat Islam (Putih) yang
membuatnya semakin dekat dengan masyarakat pribumi dalam berjuang melawan
ketertindasan atas kesewang-wenangan Pemerintahan Belanda di Hindia Belanda.
2.
Sejarah Pergerakan R.M Soerjapranoto
Perjalanan karier pertama sebagai seorang individu
yang aktif dalam bidang membela hak kemanusiaan, bermula pada saat Raden Mas
Soerjapranoto Soerjaningrat mendirikan organisasi yang bergerak pada bidang
koperasi simpan pinjam
Perjalanan karier kedua berlanjut sebagai anggota
dalam organisasi intelektualitas yang terkenal di tanah Jawa, yakni Boedi
Oetomo. Pada saat bergabung dengan organisasi Boedi Oetomo, Raden Mas
Soerjapranoto Soerjaningat tengah menuntut ilmu ahli pertanian di Bogor. Dalam
organisasi Boedi Oetomo pergerakan dari figur Raden Mas Soerjapranoto
Soerjaningrat kurang terlihat, dikarenakan usulannya tidak ditanggapi, sehingga
ia memilih jalur independen dengan membangun wadah asuransi jiwa bagi para
tenaga pengajar pribumi (Raditya 2018).
Setelah mendapatkan gelar kelulusan sebagai ahli
khusus pertanian, Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat berlanjut perjalanan
karier organisasinya bersama Sarikat Islam yang dipimpin oleh H.O.S Tjokroaminoto.
Bergabungnya Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat dalam organisasi Sarikat
Islam merupakan hal yang tepat bagi Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat untuk
menghancurkan kekuasaan Belanda yang sewenang-wenang dan wadah untuk bergerak
dalam membantu masyarakat pribumi yang kurang mendapatkan kesejahteraan sosial.
Bersama Sarikat Islam yang dipimpin oleh H.O.S Tjokroaminoto, Raden Mas
Soerjapranoto Soerjaningrat menjadi roda penggerak dalam setiap pergerakan
demonstrasi buruh setelah pendirian Personeel Fabrieks Bonds atau
dikenal Sarikat Buruh
Bergeliat aktif dalam pergerakan bersama Sarikat
Islam, tidak menutup kemungkinan Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat tidak memiliki
konflik dengan pihak anggota lainnya. Hubungan baik antara Raden Mas Soerjapranoto
Soerjaningrat dengan sejumlah teman karib sejawat dalam pergerakan, yakni Semaun
dan H.O.S Tjokroaminta yang dirundung polemik. Keberpihakan Semaun terhadap
paham ideologi komunis menjadinya Semaun untuk melepaskan diri dari Sarikat
Islam dengan membangun Sarikat Islam Merah. Bermula dari permasalahan domestik
Sarikat Islam menjadikan Sarikat Islam terbelah menjadi dua golongan, yakni
Sarikat Islam Putih dan Sarikat Islam Merah. Lalu, dihiraukannya Soekiman
Wirjosandjojo dalam membongkar polemik praktik korupsi dalam tubuh internal
Sarikat Islam Putih yang menjadikan
Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat kurang empati kepada Sarikat Islam
Putih dan memutuskan untuk keluar dari Sarikat Islam Putih setelah pemecatan
Soekiman Wirjosandjojo
Setelah Indonesia mendapatkan kemerdekaan dan
kedaulatan sah, Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat memutuskan untuk
mengundurkan diri dari pergerakan politik dan memilih untuk bekerjasama dengan
adiknya, Soewardi Suryaningrat dalam membangun emansipasi pendidikan di tanah
air. Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat sibuk memberikan pengajaran
emansipasi pendidikan kepada masyarakat Indonesia dan menulis sejumlah
literatur mengenai pendidikan (Raditya 2018). Pada 15 Oktober 1959, Raden Mas
Soerjapranoto Soerjaningrat mengehembuskan nafas terakhirnya di Bandung saat
menginjak usia 88 tahun dan dimakamkan di daerah kota asalnya, yakni Kota Gede,
Yogyakarta
Figur Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat yang
merupakan sosok kaum bangsawan berbeda dengan kaum bangsawan lainnya, karena
pada umumnya sosok kaum bangsawan maupun prijaji selalu menjaga privilege status
kehormatan dengan membangun tali kekeluargaan dan mengikat jalinan kerjasama
dengan pihak Pemerintahan Belanda. Tetapi melihat Figur Raden Mas Soerjapranoto
Soerjaningrat dapat menggabarkan dengan pandangan yang berbeda. Raden Mas Soerjapranoto
Soerjaningrat memiliki figur pemikiran yang kritis atas hak-hak asasi
kemanusiaan dan kesejahteraan sosial yang merata.
Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat memiliki figur
pemikiran humanis yang menganggap bahwa perlunya mengutamakan hak-hak asasi
kemanusiaan yang merupakan hak kehidupan yang paling utama Dalam melihat sosok figur pemikiran Raden Mas
Soerjapranoto Soerjaningrat, bahwa Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat
memiliki pandangan pentingnya kesadaran untuk melawan terhadap hak yang tidak
dipenuhi dan pentingnya kesadaran untuk menjadi manusia yang terdidik
Kesimpulan
Raden
Mas Soerjapranoto Soerjaningrat merupakan sosok tokoh penggerak sejarah
Indonesia dari zaman ke zaman. Beliau hadir sebagai tokoh pahlawan Indonesia
yang memberikan pengaruh dalam pemikirannya yang begitu kritis dan mengangkat
derajat kaum pribumi dalam menyetarakan nilai kemanusiaan dan keadilan bagi harkat dan martabat Bangsa Indonesia ditengah
kolonialisme rasial. Sosok kehidupan Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat
mengajarkan kepada kita sebagai bagian dari Bangsa Indonesia untuk menjaga nama
baik Bangsa Indonesia dengan menghapuskan segala bentuk tindakan ketidakadilan.
Meskipun, minimnya literature dan catatan mengenai biografi dan keterlibatan Raden
Mas Soerjapranoto Soerjaningrat dalam pergerakan nasional tidak mengurangi rasa
penulis untuk memberikan yang terbaik mengenai segelintir catatan kehidupan
tapak tilas dari Raden Mas Soerjapranoto Soerjaningrat dalam penulisan essai
ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Dewantara, Bambang Sukawati. Raja
mogok R.M. Soerjopranoto : sebuah buku kenangan. Jakarta: Hasta Mitra,
1983.
Dewi, Irma Ayu Kartika. Partisipasi Politik Para Tokoh
Pakualaman Pada Masa Pergerakan Nasional. Skripsi, Surakarta: UPT
Perpustakaan Universitas Sebelas Maret, 2010.
Furnivall, John Sydenham. Netherlands India: A study of
plural economy. Cambridge University Press, 2010.
Indah, Widi, Maskun Maskun, and M. Syaiful. "KEBIJAKAN
PEMERINTAH HINDIA BELANDA MENGENAI PENDIDIKAN BAGI KAUM BANGSAWAN DI
INDONESIA TAHUN 1900-1920." PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian
Sejarah) (Jurnal FKIP Unila) Vol. 1, no. 2 (2013).
Niel, Robert van. Sistem Tanam Paksa di Jawa.
Jakarta: Penerbit LP3ES, 2003.
Pamungkas, Dominikus Bondan. Buruh Bergerak: Semaun dan
Suryopranoto Dalam Perjuangan Gerakan Buruh 1900-1926. Skripsi,
Yogyakarta: Repository Universitas Sanata Dharma , 2010.
Raditya, Iswara N. Sejarah Hidup Soerjopranoto: Gerak
Juang Kakak Ki Hadjar Dewantara. Januari 11, 2019.
https://tirto.id/sejarah-hidup-soerjopranoto-gerak-juang-kakak-ki-hadjar-dewantara-dd63
(accessed September 02, 2020).
—. Soerjopranoto: Raja Mogok, Bangsawan yang Membela
Rakyat Jelata. Januari 11, 2018. https://tirto.id/soerjopranoto-raja-mogok-bangsawan-yang-membela-rakyat-jelata-cC5x
(accessed September 02, 2020).
Setiawan, Andri. Soerjopranoto Si Raja Mogok. Maret
04 , 2020.
https://historia.id/politik/articles/soerjopranoto-si-raja-mogok-D845e
(accessed September 03, 2020).
Komentar
Posting Komentar